Blog aku yang satunya lagi

Monday, July 14, 2008

Curhat nih





Aku dan Papa Kayla
Dalam Hidup harus seimbang, percuma saja menjadi orang besar, punya jabatan, sukses berkarir, kalau keluarga tidak bahagia, maka kita adalah orang yang gagal.

"Lihat ardian, isterinya punya penghasilan lebih ,pasti isterinya lebih berkuasa
disana"
Komentar seperti ini cukup sering mampir ditelingaku , baik yang secara langsung ku dengar maupun dalam bentuk gosip gosip disekitarku.
Aku tak pernah menjadi marah, paling cuma kesal, karena orang berhak untuk berpendapat apa saja. tapi yang sering kali membuat aku jengkel adalah pandangan yang keliru jika si istri yang memiliki penghasilan yang lebih, apakah itu sesuatu yang salah?.. apakah itu menunjukkan bahwa sebuah rumah tangga menjadi timpang? apalagi lantas menyimpulkan bahwa Isterilah si Penguasa ?
Banyak yang tidak tahu, bahwa sebetulnya aku begitu tunduk pada uyink, tunduk bukan dalam artian berada dibawah kuasa, tapi tunduk yang menhormati dan mencari pengayoman.Aku diberi kebebasan bekerja dan mengatur rumah tangga, namun tetap melewati proses diskusi bersamanya.

Uyink pula yang selalu siap mendengar keluh kesah ku setiap kali ada masalah pekerjaan atau tekanan di seputar pekerjaanku, seperti komentar miring atau fitnah " ma.. kamu sudah sudah berbuat banyak untuk keluarga, demi membantuku mencari nafkah kamu harus dibanting banting seperti ini".....

Memang sebagai manusia biasa aku pernah menjadi labil, pernah aku merasa lelah, aku menjadi depresi, bingung dan emosional apalagi menghadapi persaingan yang tidak sehat dalam pekerjaan serta segala permasalahannya, tiba tiba saja aku ingin marah.. kenapa aku harus seperti ini?
Uyink menanggapi kegamanganku dengan bijaksana, ia mengajakku bicara " ma.. tidak ada yang memaksamu untuk bekerja seperti ini, tak ada yang menuntutmu untuk menjadi sukses, kalau kamu ingin dirumah,lakukanlah..tapi aku harus bertanya padamu" Apakah kamu siap menjadi ibu rumah tangga "biasa"?
Uyink benar, tidak semua orang memiliki talenta seperti yang aku miliki, kenapa aku sia siakan hanya karena ingin memenangkan ego bahwa seorang isteri sepatutnya diam dirumah dan menanti nafkah dari suami?
Begitulah.. kami melangkah seiring sejalan, walau perbedaan sifat kami sangat besar, berjalan seperti itu butuh pengertian dan kesabaran yang luar biasa. aku yakin bahwa yang namanya cinta, bukanlah sesuatu yang mengalir begitu saja, cinta ibaratnya tanaman juga butuh dipupuk, dirawat, dibenahi bila rusak,, dan ditempatkan dalam suasana yang menyuburkan.
kita tidak berharap cinta berjalan langgeng dengan sendirinya, terlebih dalam dunia zaman sekarang, dimana polusi nurani menerjang begitu dahsyat.
Kusyukuri bahwa aku memiliki suami yang sabar, kalem, tapi seisi jiwanya penuh cinta untukku.

Sekarang
Tulisan ini aku persembahkan buat suami ku Ardian Yulianto, yang berulang tahun
tanggal 12 juli ini.. yang ke 32 Tahun.. Lov u Baba.. wish u Luck & Happiness


Blogspot Template by Isnaini Dot Com Powered by Blogger and Local Jobs