Blog aku yang satunya lagi

Monday, December 8, 2008

Komplek ku sayang,komplekku malang

..Sekarang jam berapa..kok nggak ada terdengar suara adzan?..

Begitulah kira kira pertanyaan sekaligus keluhan yang sering mampir ditelingaku, terutama dari ibuku, Tanteku, Om ku, Pak etek, Mak etek, Datuk, dll yang datang berkunjung kerumah.
Malah mereka pernah bilang " malas lah ke rumah Dewi, nggak ada mesjidnya ".

Mungkin mereka merasa aneh dengan susana senyap dikomplekku ini,dan mungkin juga mereka membandingkan dengan susanana di Kampung, dimana setiap sudut kampung walaupun jaraknya berjauhan, tetapi keberadaan mesjid sangat banyak, dan dilengkapi juga dengan surau surau kecil yang juga selalu mengumandangkan suara adzan.
Seingat aku, dulu dikampung kami cuma punya satu jam dinding diruang tengah rumah, tetapi sangat jarang dilirik oleh ibu dan nenek, karena penunjuk waktu dan waktu sholat bagi mereka adalah suara Adzan dan teriknya sinar Matahari.

Idealnya, sebuah komplek perumahan seharusnya dilengkapi dengan Fasum & Fasos..
Khusus untuk Fasos seharusnya menjadi syarat mutlak untuk suatu komplek perumahan. terlepas dari penghuninya mayoritas beragama apa..
Secara dikomplek aku tinggal mayoritas dihuni oleh suku tertentu ( chinese ) tetapi toh aku bergabung dikomplek ini ketika komplek ini belum jadi,belum banyak penghuninya.. manalah aku tahu bahwa komplek ini kelak akan dihuni oleh mayoritas suku atau agama tertentu?..
Apakah etis, misalnya sebelum memutuskan membeli rumah kita bertanya kepada developernya " Rumah ini dijual untuk kalangan mana saja, dan kira kira penghuninya dari suku dan agama apa ?" toh ketika aku membeli rumah dikomplek ini, penghuninya belum banyak, dan merupakan tahap 1/ launching perdana.

Di hari lebaran Idul adha begini, ternyata keberadaan mesjid sangatlah terasa penting, kalaulah mesjid ada dikomplekku ini, maka kami tidak lagi harus bersusah payah untuk menumpang berkurban di mesjid lain..

Ku akui, Sebelum kami memutuskan untuk tinggal dikomplek ini, fasilitas ini sangat luput dari perhatian, dulu pertimbangannya hanyalah lokasi yang strategis. seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan anak, aku mulai berfikir untuk pindah kesuatu tempat nanti dimana setiap hari kami bisa mendengar suara adzan,mendengar takbir keliling komplek, yang ada TPA untuk anak aku belajar mengaji dll..

Berbeda dengan komplek tempat tinggal aku dulu di Taman Sari-Tiban, disini walaupun kompleknya kecil, tetapi mesjidnya sangat megah dan selalu ramai.

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com Powered by Blogger and Local Jobs